Senin, 27 Juni 2011

Keputihan Pada Wanita

Keputihan pada wanita bukan sebuah rahasia lagi, bahkan sudah menjadi topik pembicaraan umum kaum wanita masa kini. Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan keputihan itu? Berbahayakah?

Keputihan merupakan pengeluaran cairan pada organ intim wanita yang tidak normal. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Dan yang sering menimbulkan penyakit keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Gejala Keputihan Antara Lain
  1. Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
  2. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
  3. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  4. Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

Keputihan Normal
Pada umumnya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

Keputihan Tidak Normal
Keputihan yang tidak normal atau patologis bisa terjadi karena infeksi bakteri, jamur, virus, atau mungkin karena proses radang karena alergi. Keputihan patologis ini gejalanya antara lain keluar cairan banyak dan terus-menerus dari vagina. Cairan tidak jernih, berwarna putih, kuning, sampai kehijauan. Terasa gatal, berbau tidak enak sehingga sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab Keputihan
  • Adanya Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
  • Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
  • Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
  • Kelelahan yang sangat berat.
  • Keganasan kanker leher rahim
  • Benda asing didalam vagina ( misalnya : kondom yang tertinggal )
Read more ...

Crystal X adalah solusi mengatasi Keputihan

Produk Crystal-X ini di buat dari mineral alam yang berfungsi membantu membunuh bakteri, virus dan kuman penyakit, menghilangkan bau, di padu dengan zat-zat antiseptic dari daun sirih yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada jaringan epitel pada rongga miss V dan zat viniel dari daun sisik naga yang akan melenturkan dan merapatkan miss V



Manfaat dan Fungsi Crystal-X :
  • Membunuh kuman, jamur dan bakteri.
  • Mengaktifkan dan melenturkan miss V.
  • Menghilangkan bau tak sedap.
  • Mencegah dan menyembuhkan keputihan.
  • Membersihkan kerak dan kotoran di selaput miss V.
  • Menambah kepekaan terhadap daya rangsang.
  • Menyembuhkan iritasi diselaput miss V.
  • Mencegah tejadinya kanker alat reproduksi wanita.

Cara pemakaian Crystal-X :
  • Basahi Crystal-X dengan air, kemudian masukan ke miss V sedalam 4cm dan putar kurang lebih 10 hitungan (10 detik).
  • Keluarkan dan bersihkan dengan air, kemudian dilap dengan kain kering.
  • Simpan di box penyimpanan disuhu yang normal.
  • Dipakai 1-2 kali sehari sehabis mandi (untuk perawatan).
  • Disarankan untuk dipakai 5 menit sebelum dan sesudah berhubungan intim.
  • Untuk masih gadis, rendam Crystal-X kedalam air kurang lebih 2 menit, gunakan air rendaman untuk mencuci miss V secara terstur.

Efek positif :
  1. Pemakaian 1-7 hari akan keluar kotoran dari vagina dan masing-masing orang bentuknya beda, ini bukti bahwa ternyata rongga vagina itu kotor dan perlu dibersihkan, pakai terus pastii bersih.
  2. Akan keluar cairan bening yang berefek rasa gatal, hal ini wajar karena cairan bening tersebut mengandung bakteri, terus pakai gatal-gatal akan hilang dengan sendirinya.
  3. Vagina akan bersih, tidak bau, kencang dan menyempit sehingga akan memberikan kepuasan anda & pasangan anda.
  4. Pemakaian jangka panjang tidak akan memberikan efek negatif karena Crystal-X dirangcang untuk mencegah penyakit dan penggunaannya pada organ luar sehingga tidak berefek pada organ dalam.

Perhatian :
• Tidak boleh digunakan pada saat menstruasi atau masa kehamilan
• Perlu di jaga hati-hati dan jangan sampai terjatuh karena sifatnya mudah pecah
• Khusus untuk gadis/perawan, gunakan air rendaman Crystal-X untuk pengobatan
Read more ...

Minggu, 26 Juni 2011

Keputihan Pada Remaja

Keputihan pada remaja merupakan hal umum dialami pada usia muda. Namun, justru karena dianggap biasa, keputihan pada remaja sering tidak ditangani serius. Keputihan pada remaja yang tidak ditangani secara tepat dapat menjadi awal penyakit.

Keputihan merupakan keluarnya cairan dari vagina dengan bahan yang dikeluarkan terdiri atas lendir yang disekreasi oleh kelenjar-kelenjar di dalam rahim dan leher rahim, serta cairan yang keluar melalui dinding vagina dari jaringan di sekitarnya. Cairan tersebut juga bisa bervariasi dalam konsistensi (padat, cair, kental), dalam warna (jernih, putih, kuning, hijau) dan bau (normal, berbau).

Selain keputihan saat hamil, Keputihan pada remaja seperti apa yang perlu diwasapdai? Jika keputihan menyebabkan gatal-gatal dan nyeri di dalam vagina, atau di sekeliling saluran pembuka vulva inilah keputihan pada remaja yang perlu diwaspadai dan diobati tentunya. Keputihan pada remaja bisa diobati dengan cara medis maupun tradisional. Tapi akan lebih baik berkonsultasi secara medis terlebih dahulu untuk mengetahui jenis dan penyebab keputihan, barulah memilih pengobatan yang sesuai.

Keputihan pada remaja biasanya disebabkan oleh cara merawat organ reproduksi yang tidak baik. Misalnya, mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut. Karena itu, sangat penting bagi remaja untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan mereka dengan cara yang tepat.
Read more ...

Keputihan pada wanita hamil

Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat terjadi pada setiap wanita, tanpa memandang usia. Tiga per empat wanita di dunia diperkirakan mengalami keputihan setidaknya sekali seumur hidupnya. Wanita hamil pun kerap mengalami keputihan selama masa kehamilannya.

Menurut Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM Jakarta, seorang wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan pada kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan risiko terjadinya keputihan, khususnya yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Keputihan dapat bersifat normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis). Dalam keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau sedikit kekuningan dan kental seperti lendir serta tidak disertai bau atau rasa gatal. Namun bila cairan yang keluar disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau warnanya sudah kehijauan atau bercampur darah, maka ini dapat dikategorikan tidak normal.

Keputihan seringkali dianggap sebagai hal yang umum dan sepele bagi wanita. Di samping itu, rasa malu ketika mengalami keputihan kerap membuat wanita enggan berkonsultasi ke dokter. Padahal, keputihan tidak normal karena infeksi yang berlanjut dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pada ibu hamil, selain dapat mengganggu kesehatan ibu, juga dapat berpengaruh terhadap janin.

Baik wanita maupun ibu hamil yang mengalami keputihan yang tidak normal, jelas Dr. Ovi, segeralah memeriksakan diri ke dokter agar dokter dapat melakukan pemeriksaan secara seksama untuk mencari tahu penyebab keputihan tersebut dan setelah itu barulah dapat memberikan terapi yang sesuai.

Penyebab Keputihan
Penyebab keputihan dapat digolongkan pada dua golongan besar, yaitu fisiologis dan patologis. Pada keadaan fisiologis, keputihan dapat terjadi pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsang seksual, saat banyak melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti bau, gatal, dan perubahan warna.

Sedangkan keputihan patologis disebabkan oleh infeksi mikroorganisma seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi.

Infeksi virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual. Sementara infeksi jamur Candida sp yang secara normal ada dalam saluran cerna dan vagina, dapat terjadi karena pertumbuhan yang berlebihan akibat berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan yang menimbulkan kondisi terjadinya penurunan imunitas tubuh dan juga vagina.

Umumnya penyebab keputihan tersering pada wanita hamil adalah infeksi jamur Candida sp. Wanita hamil dapat terkena keputihan sejak awal kehamilan hingga trimester akhir menjelang persalinan. Namun pada keputihan karena infeksi jamur, akan lebih berat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan karena pada saat tersebut kelembaban vagina paling tinggi.

Menurut Dr. Ovi, selama belum terjadi persalinan dan selaput ketuban masih utuh, dimana janin masih terlindungi oleh selaput ketuban dan air ketuban yang steril, umumnya tidak ada efek langsung infeksi vagina yang menyebabkan terjadinya keputihan pada janin. Namun bila saat persalinan masih terdapat infeksi, maka dampak keputihan yang terjadi tergantung penyebabnya, dimana bayi akan terkontak dengan penyebab keputihan tersebut.

Misalnya, pada infeksi Chlamydia dapat terjadi keguguran hingga persalinan sebelum waktunya (persalinan prematur). Infeksi virus Herpes simpleks dapat menyebabkan radang pada otak bayi (ensefalitis). Infeksi jamur Candida sp dapat meningkatkan risiko terjadinya ayan (epilepsi). Infeksi virus HPV dapat menyebabkan terjadinya papiloma laring pada bayi yang menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan bayi hingga kematian. Infeksi bakteri Neisserea gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi pada mata bayi hingga terjadi kebutaan.

Pada keputihan yang tidak normal yang disebabkan oleh infeksi, tentunya infeksi yang berlanjut dan tergantung penyebabnya, dapat mengganggu kesehatan ibu hamil. Misalnya bila terjadi infeksi Chlamydia pada kehamilan, dapat terjadi pecahnya selaput ketuban sebelum masa persalinan. Hal ini berakibat terjadinya infeksi pada janin dan juga pada ibu yang dapat menyebabkan infeksi berat hingga kematian.

Pada keputihan yang normal boleh saja melakukan hubungan seksual. Namun pada kondisi sedang terjadi masalah apalagi bila masalah tersebut ada infeksi, maka hubungan seksual harus dihindari hingga masalah selesai.

Diperlukan terapi pada pihak pasangan bila infeksi yang terjadi mungkin sudah terjadi pula pada pihak pasangan, agar tidak terjadi fenomena pingpong. Disebut fenomena pingpong karena infeksi pada perempuan yang juga ada pada pasangan prianya menginfeksi kembali pihak perempuan setelah perempuan tersebut sembuh dengan pengobatan sebelumnya.

Menyoal tentang cairan pencuci vagina, menurut Dr. Ovi, cairan pencuci vagina yang bersifat antiseptik kuat atau bila dilakukan pemasukan cairan pencuci vagina dalam jumlah besar ke dalam vagina (douche) dapat merusak flora normal vagina sehingga menyebabkan jamur dan bakteri mudah tumbuh. Sehingga untuk memilih cairan pencuci vagina, Dr. Ovi menyarankan memilih yang mempunyai keasaman sesuai dengan vagina dan penggunaannya hanya untuk di bagian luar vagina.

Pengobatan Keputihan
Menurut Dr. Ovi, pada keputihan yang dikategorikan normal tidak perlu ada terapi khusus, yang penting adalah membersihkan organ intim secara benar dan teratur. Umumnya cukup dengan sabun khusus vagina dan air bersih serta menjaga agar pakaian dalam tetap kering dan bersih setiap saat. Sedangkan pada keputihan yang tidak normal sesuai dengan penyebabnya, harus segera mendapatkan pengobatan medis. Demikian pula untuk keputihan yang terjadi pada masa kehamilan.

Penanganan atau pengobatan untuk keputihan pada ibu hamil tergantung penyebab keputihan itu sendiri. Misalnya penyebab yang tersering yaitu infeksi jamur Candida sp, pengobatan yang paling aman pada perempuan hamil adalah pengobatan lokal dengan krim atau sejenis kapsul yang dimasukkan ke dalam vagina.

Pada infeksi bakteri yang paling sering menyebabkan persalinan prematur ada obat-obat minum dalam bentuk kapsul atau tablet yang aman dikonsumsi ibu hamil. Pada infeksi Neiserrea gonorrhoeae ada suntikan atau obat yang diminum dalam bentuk kapsul yang juga aman untuk ibu hamil.

Dr. Ovi menyarankan bagi wanita hamil yang menderita keputihan pada masa kehamilan agar segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah keputihan tersebut masih normal atau sudah tidak normal dan memerlukan pengobatan.

Bagi suami yang istrinya mengalami keputihan saat hamil, Dr. Ovi menyarankan agar suami mau terlibat dalam proses pengobatan. Suami harus memahami bila dokter meminta untuk mengubah kebiasaan saat hubungan seksual yang mungkin berpengaruh dalam menyebabkan keputihan pada pihak istri seperti penggunaan kondom atau penggunaan gel khusus yang dapat membantu menurunkan iritasi saat hubungan seksual, atau sementara tidak melakukan hubungan seksual.

Suami juga mungkin diminta dokter untuk mengkonsumsi obat tertentu untuk menghindari fenomena pingpong bila terjadi istri terinfeksi oleh bakteri atau virus atau mikroorganisma lain yang dapat menular saat hubungan seksual.

Menurut Dr. Ovi, tidak semua keputihan dapat dicegah, terlebih bila penyebabnya adalah infeksi menular seksual. Meskipun demikian, penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat menurunkan kejadian infeksi menular seksual khususnya yang disebabkan oleh bakteri dan protozoa, sehingga pada yang kerap mengalami keputihan tidak normal yang cenderung berulang, selain terapi yang sesuai, penggunaan kondom juga dapat membantu.

Sumber : http://www.medicastore.com
Read more ...

Ramuan Untuk Mengobati Keputihan

Keputihan adalah semacam silim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan. Jika slim atau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi persoalan. Tapi pada umumnya wanita yang menderita keputihan mengeluarkan lendir tersebut terlalu banyak dan menimbulkan bau yang tidak enak. Ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan infeksi pada liang vagina.

Jika keputihan sudah berlarut-larut dan menjadi berat, maka kemungkinan wanita yang bersangkutan akan menjadi mandul dan tidak bisa mempunyai keturunan (anak).

Sesungguhnya keputihan dapat disembuhkan dengan mempergunakan ramuan secara tradisional.
  1. Ambillah 10 lembar daun beluntas.
  2. Sepotong kayu rapet kira-kira sepanjan 5-6 cm. Kayu rapet bisa dipilih sejenis pulasari.
  3. Satu batang temu kunci.
  4. Kunir sepotong ujung kelingking.
  5. Sepotong temulawak sebesar jari kelingking.
Semua bahan-bahan ramuan tersebut dirajang. Seperti temu kunci dan temu lawak diiris tipis-tipis, begitu juga kunir. Diiris menjadi beberapa potong tipis. Bersama-sama dengan daun beluntas, masukkan kedalam panci yang telah diisi dengan 2 mangkok air bersih, direbus sampai mendidih dan tunggu setelah air menyusut menjadi 1/3 mangkok, angkatlah. Ambillah air godokan tersebut dan hangat-hangat diminum.

Minumlah ramuan tersebut secara teratur selama 10 hari. Keputihan tersebut akan sembuh dan lenyap.
Read more ...